Kemanusiaan Gensokyo

Kedua belah pihak —youkai dan manusia juga saling bekerja sama dan memiliki peran dalam mempertahankan Gensokyo

Kemanusiaan Gensokyo

Suara Youkai merupakan publikasi independen yang dimiliki oleh media non-profit Touhou Project Indonesia.

Kami tidak menyediakan iklan yang mengganggu untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pembaca. Menjalankan situs dan meracik berita eksklusif mengenai Touhou dalam bahasa Indonesia tentu tidak dengan modal yang sedikit. Jika berkenan, silakan membantu kami dengan memberikan donasi melalui Trakteer.

Bagaimanakah Status Manusia di Gensokyo?

Manusia, makhluk yang menguasai permukaan bumi yang memiliki populasi yang berjumlah mencapai hingga 7 miliar manusia. Namun, itu adalah kondisi manusia yang berada di dunia luar. Manusia yang hidup di dalam Gensokyo, mereka diperlakukan sebagai “alat” untuk mempertahankan eksistensi para youkai di sana. Dengan kata lain, manusia seperti hewan ternak. Gensokyo dibagi menjadi dua belah pihak, yaitu pihak manusia dan pihak youkai dimana keduanya memiliki hubungan yang hampir tidak dapat dipisahkan. Youkai membutuhkan manusia untuk keberlangsungan hidup mereka. Bukan hanya sebagai makanan, namun juga sebagai media agar eksistensi mereka dapat dipertahankan.

Kedua belah pihak —youkai dan manusia juga saling bekerja sama dan memiliki peran dalam mempertahankan Gensokyo. Pembatas besar Hakurei, atau Great Hakurei Barrier diciptakan oleh ketiga sage youkai yang juga merupakan orang-orang dari pihak manusia, yaitu gadis Kuil Hakurei yang mana pekerjaan mereka diturunkan secara turun-temurun. Gadis kuil, atau miko dari Kuil Hakurei akan menjaga manusia dan mengeksterminasi youkai yang berbahaya terutama seperti jinyou atau manusia yang berubah menjadi youkai, karena dapat membahayakan keseimbangan Gensokyo. Dengan kata lain, miko Kuil Hakurei juga bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan Gensokyo.

Di desa manusia di Gensokyo, pemikiran bahwa youkai pada umumnya merupakan monster berbahaya dan kejam ditanamkan kepada seluruh penduduk— hal ini adalah yang terbaik untuk Gensokyo, seperti yang dinyatakan oleh Hieda no Akyuu dimana status mutlak youkai adalah sebagai musuh dari manusia. Kebenaran palsu ini dibutuhkan untuk keseimbangan Gensokyo dimana bila manusia mulai tidak takut lagi kepada youkai, maka hal yang pernah terjadi di dunia luar —dimana youkai terlupakan dan perlahan menghilang— akan terjadi lagi. Youkai lahir dari kepercayaan dan rasa takut manusia. Karena itulah mereka membutuhkan manusia.

Nasib Manusia di Gensokyo?

Meskipun manusia di Gensokyo diperlakukan bagai hewan ternak, youkai tidak menyerang manusia yang berasal dari Gensokyo. Hal ini tertulis di kontrak yang dibuat bersamaan dengan peraturan spell card setelah Insiden Vampir dimana Remilia Scarlet yang baru datang ke Gensokyo, bersama youkai-youkai lainnya mengamuk di sana. Pada kontrak tersebut ditulis bahwa Remilia tidak boleh menyerang manusia dari desa dan sebagai gantinya, Yukari akan menyiapkan makanan dari “suatu tempat” yang mana kemungkinan besar adalah dunia luar. Ada hal yang lebih penting dari memakan manusia itu sendiri —yaitu mempertahankan eksistensi mereka. Bila para youkai menyerang manusia di Gensokyo, itu adalah kematian bagi mereka sendiri.

Sang Cendekiawan

Hieda no Akyuu merupakan Child of Miare yang ke-9. Child of Miare merupakan garis keturunan reinkarnasi dari Hieda no Are. Penamaan Child of Miare menggunakan huruf “A” ditambah dengan pelafalan numerik Jepang, seperti Child of Miare pertama yaitu Aichi, yang diambil dari angka “1” yaitu “ichi” dalam Bahasa Jepang. Child of Miare bertugas untuk mencatat segala kejadian dan sejarah yang terjadi di Gensokyo pada masa mereka hidup, dan menerbitkannya pada buku bernama Gensokyo Chronicle. Mereka bereinkarnasi setiap 100 hingga 150 tahun sekali.

Hieda no Aya, yaitu Child of Miare ke-8 menandai terbentuknya Great Hakurei Barrier dan mencatat sejarah pada saat itu. Akyuu, yang berada pada masa sekarang telah menerbitkan dua buku Gensokyo Chronicle, yaitu Perfect Memento in Strict Sense dan Symposium of Post Mysticism dimana setiap buku memuat data manusia ataupun youkai, tingkat persahabatan mereka dengan manusia, dan juga cara menghindari mereka (untuk youkai). Symposium of Post Mysticism memiliki isi yang lebih unik, karena di dalamnya ada catatan dari simposium yang diselenggarakan oleh Akyuu sendiri untuk mengenal tiga kekuatan besar yang baru datang ke Gensokyo, yaitu Kuil Moriya yang dipimpin oleh Kanako Yasaka, Kuil Myouren yang dipimpin oleh Byakuren Hijiri, dan Dream’s Great Mausoleum yang dipimpin oleh Toyosatomimi no Miko.

Ahli Eksterminasi dan Kepahlawanan

Kuil Hakurei, kuil yang terletak di bagian paling timur Gensokyo. Di kuil inilah Reimu Hakurei, seorang miko Hakurei generasi saat ini tinggal. Kuil ini merupakan kuil yang sangat sepi, entah karena kuil ini terletak jauh dari desa, atau karena Reimu bersikap malas dalam mengerjakan pekerjaan dan mempromosikan hasil pekerjaannya. Reimu bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan Gensokyo, mengeksterminasi youkai, dan melindungi manusia di dalamnya. Ia juga dapat mengembalikan manusia dunia luar yang tidak sengaja masuk ke Gensokyo. Pekerjaan yang paling sering dilakukan oleh Reimu, selain menyapu halaman kuilnya, adalah menginvestigasi dan menyelesaikan insiden. Insiden merupakan sebuah kejadian yang terjadi di Gensokyo, yang meluas dan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada Gensokyo. Ketika sebuah insiden terjadi, Reimu berkewajiban untuk menuntaskannya. Yukari Yakumo, salah satu sage Gensokyo berlaku seperti seorang mentor untuk Reimu. Bila ia merasa Reimu membutuhkan latihan, maka ia akan melatihnya (Contoh: kejadian Silent Sinner in Blue). Bila ia merasa Reimu akan bermalas-malasan, maka ia akan mendorongnya untuk menuntaskan pekerjaannya (Contoh: kejadian Subterranean Animism). Ia juga telah mengembangkan sistem spell card. Meski ia bertugas untuk mengeksterminasi youkai, Reimu sendiri berteman dengan banyak youkai hingga ia dijuluki sebagai “Youkai Miko”. Namun, bila seorang youkai, yang merupakan temannya ternyata melakukan hal yang mengancam keselamatan manusia, ia tetap akan menyerang mereka tanpa belas kasihan (Contoh: Lotus Eaters bagian 28).

Berbicara soal eksterminasi dan penyelesaian insiden, beberapa manusia lain seperti Marisa Kirisame, Sanae Kochiya, dan juga Sakuya Izayoi juga melakukannya. Adapun setengah manusia yang melakukannya, yaitu Youmu Konpaku. Kecuali Marisa Kirisame yang melakukan penyelesaian insiden dikarenakan ia tidak memiliki hal lain untuk dikerjakan, Sanae, Sakuya, dan Youmu biasanya melakukannya karena majikan mereka menyuruh mereka. Sanae merupakan miko dari kuil saingan Reimu, yaitu Kuil Moriya. Ia melayani dua orang dewa, yaitu Kanako Yasaka dan Suwako Moriya. Sakuya merupakan seorang pelayan dari Scarlet Devil Mansion yang dimiliki oleh Remilia Scarlet. Yang terakhir, Youmu merupakan seorang tukang kebun (dan pembantu) di sebuah rumah besar di Netherworld yaitu Hakugyokurou.

Youkai, Manusia, atau Keduanya?

Ada youkai, dan ada manusia. Dari keberagaman, pasti terbentuk sesuatu yang menengahi keberagaman tersebut. Setengah youkai dan setengah manusia adalah sebuah kasus spesial. Rinnosuke Morichika dan Keine Kamishirasawa adalah contoh dari kasus spesial tersebut. Rinnosuke, pemilik toko barang antik “Kourindou” yang berada di antara desa manusia dan hutan sihir merupakan seorang setengah manusia-setengah youkai yang ingin hidup dengan damai dan tenang. Ia tidak memiliki keganasan seperti youkai, dan karena ia merupakan setengah youkai, youkai juga tidak menyerangnya. Ia telah mengenal Marisa Kirisame sedari Marisa masih kecil karena dulunya ia merupakan pekerja sambilan di toko barang bekas ayahnya Marisa yang kemudian ia mendirikan tokonya sendiri dikarenakan ketertarikannya pada berbagai macam barang, dan karena ia mengerti bahwa keberadaannya akan membuat manusia lain di desa merasa tidak nyaman (ia memiliki umur yang panjang). Ia memiliki kemampuan untuk mengetahui nama dan kegunaan barang hanya dengan menyentuhnya, namun tidak tahu cara untuk menggunakannya secara detail sehingga kadang ia salah paham akan suatu barang (Contoh: Curiosities of Lotus Asia, dimana ia mengira sebuah konsol game digunakan untuk mengendalikan manusia yang sebenarnya manusia yang dikendalikan adalah manusia dalam permainan). Di Kourindou, ia menjual barang-barang dari dunia luar yang ia temukan yang mana kebanyakan berasal dari Muenzuka. Namun, kebanyakan dari barang-barang yang ia temukan ia labeli dengan “tidak dijual” dan masuk ke koleksi pribadinya hingga Reimu dan Marisa mempertanyakan apakah ia benar-benar ingin berjualan atau tidak. Hingga sekarang, Kourindou sering dikunjungi oleh kedua protagonis, Sakuya Izayoi, murid dari dunia luar —Sumireko Usami, dan seorang pertapa yang memiliki identitas asli sebagai oni yang merupakan salah satu sage Gensokyo, Kasen Ibaraki. Diketahui bahwa dahulu kala Rinnosuke pernah hidup di dunia luar.

Sejarah merupakan sesuatu yang sangat penting. Dengan sejarah, kita dapat belajar dari apa yang telah terjadi di masa lampau. Hal ini pastinya ditekankan oleh Keine Kamishirasawa, seorang hakutaku jadi-jadian yang berprofesi sebagai guru sejarah di Hieda Temple School yang dikelola oleh Akyuu. Keine memiliki kemampuan untuk memakan sejarah sebagai manusia, dan membuat sejarah sebagai hakutaku. Ia akan berubah menjadi hakutaku pada malam purnama. Keine juga bertindak sebagai pelindung desa dimana ia menyembunyikan desa dengan menghapusnya dari sejarah bila ada ancaman pada desa (Contoh: Imperishable Night Stage 3). Ia berteman dengan seorang manusia lain yang telah meminum cairan Hourai yang membuatnya abadi, yaitu Fujiwara no Mokou.

Kedua tokoh diatas lebih condong kepada pihak manusia dibandingkan pihak youkai. Sifat kemanusiaan mereka pastinya sangat kuat. Mungkin dikarenakan mereka telah hidup bersama dengan manusia dalam waktu yang sangat lama.

Berbeda, Namun Satu Pihak

Bagian ini sangatlah spesial karena kita tidak membahas tentang manusia. Kita membahas tentang seorang youkai. Kasen Ibaraki, dikenal juga sebagai Ibarakasen merupakan seorang pertapa, yang sebenarnya adalah seekor oni, dan juga salah satu dari ketiga sage Gensokyo. Kasen Ibaraki kehilangan sifat oni-nya karena tangan kanannya dipotong oleh Watanabe no Tsuna di masa lampau. Seluruh sifat buruk Oni-nya disegel bersamaan dengan tangan kanannya yang telah putus yang kemudian hilang di dunia luar dan harus disegel kembali. Kasen dapat berbicara dengan hewan dan memiliki beberapa peliharaan yang luar biasa, termasuk seekor naga. Seperti Yukari, ia bertingkah seperti mentor bagi Reimu, dan juga melatih Reimu agar terbebas dari nafsu duniawi sebagai seorang Miko. Ia telah membantu Reimu dengan banyak hal termasuk dalam hal keuangan. Ia hidup dengan identitas palsu sebagai seorang pertapa yang mana ia katakan bahwa tujuan aslinya menjadi seorang pertapa adalah karena ia ingin lebih dekat dengan manusia. Mengetahui bahwa tangan kanannya ada di dunia luar dan harus disegel kembali, ia memanfaatkan Reimu untuk menyegelnya karena lengan kanannya itu tidak dapat dihancurkan. Kemudian, Kasen berisyarat kepada Reimu untuk menyimpan rahasia bahwa ia adalah seekor oni yang dengan gantinya Kasen meminjamkan tangan kanannya untuk dipajang di pameran Kuil Hakurei agar Reimu dapat mendapat uang. Kasen dengan tegas mengatakan kepada Yukari bahwa ia tidaklah berada di pihak youkai.

Kutu Buku, dengan Mata Pengurai Kata

Suzunaan, sebuah toko rental buku di desa manusia memiliki berbagai macam buku yang sangat beragam dari buku yang ditulis di Gensokyo, hingga buku dari dunia luar, dan bahkan buku “Youma” atau buku yang ditulis oleh youkai. Memiliki berbagai macam buku, tentu akan repot bila buku-buku tersebut tidak dapat dibaca. Kosuzu Motoori, anak dari pemilik toko rental buku tersebut yang juga bekerja disana dapat membaca jenis teks apapun dan bahasa apapun. Selain merentalkan buku, Suzunaan juga menerima jasa percetakan. Ia merupakan teman dekat dari Hieda no Akyuu, yang mana ia jugalah yang mencetak buku Gensokyo Chronicle versi Akyuu dan juga beberapa novel yang ditulis oleh Akyuu dengan nama penanya “Agatha ChrisQ”. Ia terlibat dengan banyak youkai mulai dari tanuki, tengu, hingga kappa. Pada awalnya, seperti manusia di desa pada umumnya, ia berpikir bahwa semua youkai itu kejam, buas, berdarah dingin. Namun, lama-kelamaan pendapatnya berubah setelah mengenal Mamizou Futatsuiwa dan Aya Shameimaru. Ia kemudian berpikir bahwa manusia dan youkai dapat menjalin hubungan pertemanan. Walau begitu, pemikiran ini dianggap berbahaya oleh Akyuu hingga Akyuu mengingatkannya tentang keseimbangan Gensokyo. Pada akhirnya, Kosuzu akhirnya dimasukkan ke kelompok para manusia spesial yang berhubungan dengan youkai dan diundang ke pesta mengenai hal itu oleh Reimu.

Dewa yang Hidup

Kuil Moriya, kuil yang terletak diatas Youkai Mountain. Kuil ini merupakan kuil yang bukan berasal dari Gensokyo. Bersama dengan Wind God’s Lake, danau yang luas, kuil ini dipindahkan dari dunia luar oleh Kanako Yasaka. Dewa yang berada dalam kuil ini adalah Kanako Yasaka dan Suwako Moriya. Namun, sebenarnya ada tiga dewa di kuil ini yang mana salah seorang dari tiga dewa tersebut merupakan seorang “Arahitogami” atau dewa yang hidup. Ialah Sanae Kochiya, dewa hidup, sekaligus miko dari Kuil Moriya. Dalam hal mempromosikan kuil, Sanae, dibawah perintah Kanako, jauh lebih unggul dan rajin dibandingkan oleh Reimu, yang menjadi salah satu hal yang menyebabkan Kuil Moriya jauh lebih banyak dikunjungi dibandingkan dengan Kuil Hakurei. Ia juga melakukan investigasi terhadap insiden di bawah perintah kedua dewanya. Sanae memiliki kemampuan untuk mendatangkan keajaiban atau “mukjizat” yang terutama berhubungan dengan manipulasi cuaca. Keajaiban yang dimaksud tidak berhubungan dengan kejadian baik atau buruk, melainkan lebih kepada membuat suatu hal yang memiliki peluang kecil untuk terjadi menjadi benar-benar terjadi.

Para Pengikut Agama

Kuil Myouren, kuil Buddha yang terletak di dekat desa manusia merupakan kuil dimana kedua belah pihak, youkai maupun manusia, tidak saling membeda-bedakan dan keduanya sama-sama belajar dan melakukan hal keagamaan di Kuil Myouren bersama-sama. Kuil ini dipimpin oleh Byakuren Hijiri, yang dulunya adalah seorang manusia yang sekarang berstatus penyihir atau magician. Di bawah kuil ini, terdapat Hall of Dreams’ Great Mausoleum, makam dari sang legenda Pangeran Shoutoku, yaitu Toyosatomimi no Miko yang membawa ajaran taoisme. Beberapa manusia juga mengikuti ajarannya, tetapi ia tidak mengajari mereka jalan yang ia tempuh, melainkan memperlakukan pengikutnya seperti pelayan untuknya. Miko juga tertarik untuk menjadi pemimpin dari desa manusia, yang mana idenya ditolak dikarenakan memiliki sebuah pemimpin manusia merupakan hal yang mengancam keseimbangan Gensokyo.

Penutup

Youkai dan manusia di Gensokyo yang tidak dapat dipisahkan. Youkai membutuhkan manusia untuk mempertahankan eksistensi mereka, dan manusia, meskipun terlihat seperti mereka tidak membutuhkan youkai, tetapi sebenarnya keberadaan makhluk spiritual akan membuat spiritualitas mereka lebih tinggi. Hal inilah yang kurang dari manusia di dunia luar, seperti yang dinyatakan oleh Kanako Yasaka di Symposium of Post Mysticism. Manusia dan youkai hidup berdampingan di Gensokyo dan itu merupakan hal yang tidak boleh diganggu gugat di Gensokyo.

Semoga seluruh informasi yang anda temukan di artikel ini berguna atau setidaknya membuat anda merasakan kesenangan karena ketertarikan anda terpenuhi. Terima kasih karena telah membaca dan semoga hari anda menyenangkan.