Periodisasi Gensokyo
Gensokyo, seperti halnya negeri-negeri lainnya tentu memiliki sejarah yang panjang. Kronologi sejarah tersebut dapat dibagi dalam beberapa periode.
Suara Youkai merupakan publikasi independen yang dimiliki oleh media non-profit Touhou Project Indonesia.
Kami tidak menyediakan iklan yang mengganggu untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pembaca. Menjalankan situs dan meracik berita eksklusif mengenai Touhou dalam bahasa Indonesia tentu tidak dengan modal yang sedikit. Jika berkenan, silakan membantu kami dengan memberikan donasi melalui Trakteer.
Gensokyo, seperti halnya negeri-negeri lainnya tentu memiliki sejarah yang panjang. Kronologi sejarah tersebut dapat dibagi dalam beberapa periode. Namun sebelum memasuki periodisasi, ada baiknya mengetahui sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Gensokyo. Ada dua kalender yang digunakan di Gensokyo, masyarakat manusia umumnya menggunakan sistem penanggalan Gregorian, dan youkai biasanya menggunakan sistem penanggalan kalender Lunisolar. Kalender Lunisolar yang digunakan oleh youkai dibuat berdasarkan fase bulan, hal ini menimbulkan jalannya kalender Lunisolar yang tidak imbang dengan kalender Gregorian. Untuk memudahkan periodisasi Gensokyo, semua kejadian yang ditulis disini secara kronologis akan menggunakan acuan kalender Gregorian. Periodisasi Gensokyo yang menggunakan acuan kalender Gregorian dibagi menjadi dua era, yakni: era kuno (prasejarah hingga mitologi) dan era modern (pembentukan Penghalang Besar Hakurei hingga masa sekarang).
Acuan awal era kuno dalam periodisasi Gensokyo adalah teks-teks yang terdapat dalam kitab Kojiki (Catatan Permasalahan Kuno) dan Nihon Shoki yang diterbitkan pada tahun 700-an. Kojiki dan Nihon Shoki adalah kitab sejarah dan mitologis Jepang yang dikompilasi oleh Hieda no Are pada tahun 712 M. Era ini mencakup asal mula pembentukan tanah Jepang oleh para dewa hingga pemindahan puncak Gunung Yatsugatake ke Gensokyo. Penghuni-penghuni terdahulu Gensokyo semuanya tercatat dalam kitab sejarah Kojiki, beberapa diantaranya adalah kedatangan Kelinci Putih Inaba (dikenal juga dengan nama Inaba Tewi) ke Takakusa Gun pada tahun 711 M, dan imigrasi tengu ke Pucuk Gunung Yatsugatake (sekarang Gunung Youkai) pada tahun 1000. Kojiki juga mencatat peristiwa kelahiran tokoh-tokoh pahlawan lokal seperti Toyosatomimi no Miko dan Fujiwara no Mokou, yang sama-sama lahir pada abad ke-6.
Beberapa ilmuwan beranggapan bahwa era modern Gensokyo ditandai oleh pembangunan Penghalang Besar Hakurei. Namun, era modern Gensokyo sebenarnya ditandai oleh lahirnya generasi ke-8 Child of Miare, yaitu Hieda no Aya. Pencatatan peristiwa yang terjadi dalam era ini semuanya dilakukan oleh Hieda no Aya dan diteruskan oleh Hieda no Akyuu dalam kompilasi The Gensokyo Chronicles. Perlu diperhatikan bahwa waktu di Gensokyo berparalel dengan waktu di dunia luar, sehingga kejadian yang terjadi dan tercatat di dunia luar kemungkinan akan mempengaruhi Gensokyo baik dalam skala kecil maupun besar. Salah satunya adalah dampak Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua kepada Gensokyo menimbulkan kenaikan drastis jumlah arwah penasaran yang ingin menyebrang ke sungai Sanzu.