Evolusi Musik Ketimuran - Touhou 1

Dikembangkan untuk PC-98, ZUN mengarang aransemen yang sangat menggambarkan Touhou dengan suara dari synthesizer tersebut.

Evolusi Musik Ketimuran - Touhou 1

Sebagaimana yang kita ketahui, Touhou Project merupakan sebuah game danmaku yang dikembangkan oleh circle Team Shanghai Alice, dimana anggotanya adalah ZUN itu sendiri. Sebagai pengembang solo, ZUN bertanggung jawab dalam pembuatan keseluruhan musik dan nada yang ada di seluruh seri utama gamenya, dari awal ia mengembangkan kelima permainannya di era PC-98 hingga ke era Windows PC yang kita semua kenal. Dalam artikel kali ini, kita akan mengulik seberapa jauh evolusi melodi yang ZUN telah kembangkan sejak awal perintisan proyek ini.

Catatan: Artikel ini termasuk dalam sebuah seri artikel panjang yang mengulas semua musik yang terdapat pada seluruh seri utama Touhou Project yang dikembangkan oleh ZUN sendiri atas nama Team Shanghai Alice. Permainan yang dikembangkan oleh Twilight Frontier tidak akan masuk ke dalam seri ini.

Dimulai dari Highly Responsive to Prayers, atau cukup dikenal sebagai Touhou 1, merupakan game Touhou Project pertama yang ZUN kembangkan. Game ini merupakan satu-satunya yang bukan termasuk genre danmaku seperti pada judul-judulnya sekarang. Dikembangkan khusus untuk platform komputer PC-98 yang menggunakan teknologi chip FM Synthesizer di dalamnya untuk menghasilkan suara, ZUN mengarang beberapa aransemen musik yang sangat menggambarkan ciri khas ketimuran yang ada di franchise ini dengan suara khas retro dari suara beep yang dihasilkan synthesizer tersebut.

Secara komposisi, musik pada Highly Responsive to Prayers dapat dikategorikan sebagai musik rock karena ritme drumnya yang menggebu dan progresi akord yang simpel dengan tempo yang cepat, mengajak pemain untuk terus menggiring bola yin-yang dari satu stage ke stage lain sebelum waktu habis. Style musik inilah yang menjadi ciri khas utama yang hanya ZUN dapat ciptakan.

Setelah pemain menyalakan game ini, mereka akan langsung disuguhkan sebuah layar utama yang menampilkan judul permainan diikuti dengan sebuah melodi arpegio kompleks nan cepat bersuara kencang.

Menu Utama Highly Responsive to Prayers. Sumber gambar: Penulis
A Sacred Lot

Judul dari melodi ini adalah A Sacred Lot, yang diputar saat berada di layar menu utama. Sebuah lagu perkenalan yang tidak begitu megah, namun cukup untuk memperkenalkan pemain kepada seri game ini. Jika pemain menunggu sebentar untuk mendengarkannya, maka mereka akan mendengar melodi khas ketimuran yang berbeda dari yang lain. Ketika pemain masuk ke dalam game, mereka akan langsung terjun ke dalam stage pertama. Secara langsung mereka akan disuguhkan melodi akord simpel beroktaf rendah yang bertindak sebagai bass, diikuti dengan lantunan yang indah dari lead synthesizer.

Stage ke-4. Sumber gambar: Penulis
Eternal Shrine Maiden

Lagu ini berjudul Eternal Shrine Maiden. Sebuah lagu ikonik yang diputar di stage pertama hingga stage keempat. Sebuah tema lagu yang merepresentasikan keseluruhan Touhou Project, serta termasuk salah satu kreasi favorit ZUN. Progresi akordnya yang simpel bukan berarti lagu buruk, justru lagu ini memiliki makna terdalam bagi ZUN serta penggemar setia yang telah mengikuti franchise ini dari lama. Tentu bagi sebagian penggemar baru dari franchise Touhou akan merasa kagok saat mendengar musik dari instalasi ini. Namun bagi segelintir penggemar yang tertarik dengan apapun bertema retro, pastinya bakal langsung menyukainya karena keunikan atmosfer yang ditawarkan.

Setelah berhasil melewati stage 4, pemain akan dihadapkan dengan bos pertama dari instalasi ini di stage 5. Dengan langsung musik yang dilontarkan pada pemain tidak tanggung-tanggung intensitasnya. Lagu yang berjudul The Positive and Negative ini membawa energi yang cukup keras sama seperti lagu-lagu lainnya. Dengan progresi akord yang simpel bertempo tempo cepat, membawa pemain untuk fokus melemparkan bola yin-yangnya dalam mengalahkan bos dari stage ini, SinGyoku.

Stage bos pertama. Sumber gambar: Penulis
The Positive and Negative
Pemilihan rute. Sumber gambar: Penulis

Setelah mengalahkan SinGyoku, pemain akan disuguhkan dua pilihan rute: Rute Makai dan Rute Jigoku (Hell). Kedua rute ini memiliki temanya masing-masing serta memiliki vibe yang berbeda pula. Dalam rute Makai, pemain akan disuguhkan lagu berjudul sama dengan titel game yakni Highly Responsive to Prayers. Sedangkan pemain yang memilih rute Jigoku akan disuguhkan dengan lagu berjudul Strange Oriental Discourse.

Highly Responsive to Prayers

Lagu Highly Responsive to Prayers ini memiliki tempo yang cukup moderat dibandingkan dengan lagu lainnya, namun tetap dapat dinikmati dengan melodi dan progresi akord yang simpel dan mudah diikuti. Namun, sesuatu yang menarik terdapat pada lagu Strange Oriental Discourse, dimana lagu tersebut sangat mirip dengan lagu besutan Yellow Magic Orchestra berjudul Rydeen. Sepertinya bukan sebuah kebetulan bila kedua lagu ini memiliki melodi yang mirip, bahkan bisa saja bahwa YMO memiliki pengaruh kuat terhadap musikalitas ZUN dalam membuat musik-musik Touhou Project karena banyaknya kesan oriental yang melekat kuat pada keduanya. Lagu Strange Oriental Discourse sendiri memiliki tempo yang cukup cepat, dengan melodi yang sama persis dengan lagu aslinya. Hanya saja perbedaannya adalah motif arpegio yang cepat di belakang, hampir persis dengan motif arpegio yang terdapat pada tema lagu layar menu utama.

Strange Oriental Discourse
Rydeen – Yellow Magic Orchestra

Setelah melewati stage 6 hingga stage 9, pemain akan dihadapkan dengan bos kedua. Bagi yang menjalani rute Makai, mereka akan berhadapan dengan YuugenMagan. Berbanding terbalik dengan rute Jigoku, mereka akan berhadapan dengan Mima. Meskipun rute yang pemain jalani berbeda, namun lagu yang digunakan pada stage bos tersebut adalah sama, berjudul Angel’s Legend.

Angel's Legend

Lagu ini memiliki vibe yang hampir sama persis dengan lagu bos pertama, bahkan dengan progresi akord yang hampir sama juga. Namun perbedaan yang dapat dirasakan dalam lagu ini terdapat pada melodi yang ada pada bagian pertengahan lagu. Tidak banyak hal bisa dikatakan pada lagu ini, melainkan vibe nya yang sama persis dengan lagu bos pertama. Namun menurut ZUN sendiri, musik inilah yang menjadi basis dari musik-musik bos yang ia buat di Touhou kelima berjudul Mystic Square. Pemain yang telah mengalahkan bos kedua akan lanjut ke stage 11 – 14. Tergantung dengan rute yang mereka ambil, mereka akan disuguhkan dengan dua lagu yang berbeda, yakni Oriental Magician di rute Makai, atau Blade of Banishment di rute Jigoku.

Oriental Magician
Blade of Banishment

Oriental Magician memiliki intro arpegio yang mirip dengan The Positive and Negative, bahkan bisa saja penulis anggap bahwa ini merupakan variasi lain dari lagu tersebut, hanya dengan tempo yang agak dilambatkan dan dengan melodi yang simpel. Blade of Banishment bisa penulis katakan sebagai satu-satunya lagu yang kesannya lebih girang dari lagu lainnya. Tentu, lagu ini masih memiliki elemen rock layaknya lagu lain dengan drum nya yang menggebu, hanya saja melodi yang digunakan terasa lebih riang bila dibandingkan dengan lagu-lagu sebelumnya yang cukup kelam.

Pemain yang berhasil melewati stage 11 – 14 akan dihadapkan dengan bos ketiga. Sama seperti bos kedua, lagu yang digunakan di kedua rute adalah sama. Namun dengan perbedaan dimana pitch lagu di rute Makai lebih tinggi daripada di rute Jigoku. Judulnya adalah Magic Mirror.

Magic Mirror, versi Makai
Magic Mirror, versi Jigoku

Kedua versi memiliki komposisi yang sama persis. Bisa disebutkan bahwa lagu ini mengadopsikan genre metal dengan ritme drum yang lebih energetik dan progresi akord yang lebih kompleks dari lagu sebelumnya. Namun, lagu ini masih belum ada apa-apanya dengan lagu yang akan digunakan di stage 16 – 19 pada rute Makai, dimana lagu tersebut juga mengadopsikan genre metal ke tingkat yang lebih tinggi.

the Legend of KAGE

Tepat pada bagian intro lagu the Legend of KAGE, pemain langsung disuguhkan motif arpegio synthesizer yang kelam, diikuti dengan drum yang sangat memacu adrenalin. Setelah itu, mereka juga disuguhkan dengan melodi yang kompleks, namun tetap terkesan kelam. Judul lagu ini sepertinya mereferensikan satu arcade game yang berjudul sama, dan ZUN berkomentar bahwa lagu ini merupakan bentuk interpretasinya sendiri tentang ninja. Lagu ini seperti mengindikasikan kepada pemain bahwa mereka telah sampai ke bagian terakhir dari game ini, bahwa mereka akan berhadapan dengan bos terakhir. Bos terakhir tersebut bernama Sariel, sang malaikat kematian.

Now, Until the Moment You Die

Bos ini memiliki dua fase. Fase pertama yakni dia dalam wujud luarnya dan fase kedua yakni dia dalam wujud aslinya. Lagu Now, Until the Moment You Die yang digunakan dalam fase pertama memiliki kesan yang sangat menggambarkan tentang bos ini. Alunan melodi yang naik di bagian intro seperti mengatakan kepada pemain bahwa inilah saat dimana mereka akan mati karena berhadapan dengan entitas yang tinggi. Diikuti lagi dengan melodi lead dengan kesan orientalnya, ZUN menyemangati pemain untuk terus berjuang mengalahkan sang entitas ini. Melodi yang terdapat di intro ini juga menggambarkan tentang kekuatannya sebagai seorang malaikat kematian yang dapat menghabisi siapapun. Setelah melewati fase pertama, pemain yang tidak mengetahui fase keduanya pasti akan merasa kaget, bahwa pertarungan ini masih belum selesai.

Civilization of Magic

Langsung saja pemain dihampar oleh musik yang keras dan juga mantap. Melodi yang cepat membawa pemain untuk langsung fokus menghindari peluru dan menggiring bola yin-yang ke arah Sariel. Lagu ini mungkin tidak secepat seperti lagu pada fase pertama, namun tingkat intensitasnya mirip dengan lagu the Legend of KAGE, yang juga sama-sama memiliki tempo yang cepat, dan melodi yang sadis. Civilization of Magic merupakan lagu yang tepat untuk mengakhiri nasib sang malaikat penghancur ini.

Swordsman of a Distant Star

Berbanding terbalik dengan pemain yang mengambil rute Jigoku. Mereka akan mendengar lagu berjudul Swordsman of a Distant Star. Menariknya, lagu ini lebih funky dan groovy daripada lagu-lagu sebelumnya. Hanya saja tidak berlangsung dengan lama karena saat di pertengahan, tempo lagunya langsung berubah dengan cepat dan disruptif. Bahkan ZUN juga mengatakan demikian pada komentarnya di versi rearansemen yang dia masukan di Mystic Square. Pemain akhirnya berhasil mengalahkan bos terakhir. Pastinya mereka merasa lega, rasa lega yang ditampilkan dalam lagu yang digunakan dalam cutscene terakhir.

Iris

Iris adalah judul dari lagu ini. Lagu dengan progresi akord yang simpel dan melodi solo lead oriental menimbulkan perasaan yang membuat para pemain telah mencapai sesuatu, bahwa segala usaha yang telah mereka keluarkan tidak terbuang dengan sia-sia. Tak ada drum pada lagu ini, murni melodi, yang cukup sebagai penutup dari petualangan Reimu kali ini dan menunggu untuk petualangan lainnya.

Secara garis umum, lagu-lagu yang terdapat pada Highly Responsive to Prayers merupakan bentukan dasar dari musik yang ZUN hasilkan di keseluruhan seri permainan Touhou Project ke depannya. Mengadopsikan genre rock ke dalam format BGM game dengan melodi dan akord oriental yang simpel serta drum yang intens menjadikan musik di Highly Responsive to Prayers sebagai salah satu yang terbaik di kalangan penggemar. Bentukan musik yang ZUN kembangkan ini nantinya juga terbawa di permainan selanjutnya berjudul Story of Eastern Wonderland, yang akan penulis ulas di artikel selanjutnya.


  1. Komentar ZUN terhadap lagu “Angel’s Legend” di Mystic Square.
    https://en.touhouwiki.net/wiki/Highly_Responsive_to_Prayers/Music
  2. Komentar ZUN terhadap aransemen ulang “the Legend of KAGE” yang dirilis di website pribadinya.
    https://en.touhouwiki.net/wiki/Highly_Responsive_to_Prayers/Music
  3. Komentar ZUN terhadap lagu “Angel of a Distant Star” di Mystic Square.
    https://en.touhouwiki.net/wiki/Highly_Responsive_to_Prayers/Music